Walaupun masalah energi akan teratasi, kelangkaan energi akan terus menekan margin, tetapi mahalnya harga listrik akan mendukung rasio kredit perusahaan minyak dan gas.
Hal tersebut akan mengakibatkan inflasi upah yang akan berdampak terhadap beberapa sektor bisnis, seperti ritel, perhotelan, dan pariwisata sehingga berpotensi meningkatkan ketegangan dalam hubungan kerja.
Berdasarkan data dari kantor Statistik Uni Eropa, Eurostat, rencana perusahaan-perusahaan di Eropa untuk menaikkan upah dan membayar bonus satu kali membuat para investor khawatir setelah biaya perusahaan di zona euro naik 43,3% hingga agustus.
Moody’s memperkirakan produk domestik bruto riil anggota G20 mengalami pertumbuhan sebesar 1,3% pada 2023 dan turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5% pada 2022. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro