IDXChannel - Dengan disahkannya undang-undang, proses pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara akan dilaksanakan. Namun, beberapa lahan yang akan menjadi IKN baru itu masih berupa lahan kosong, sebelumnya digunakan untuk konsensi tambang hingga kehutanan.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyebut sebagian izin-izin kehutanan hingga tambang tersebut dimiliki atau terafiliasi oleh para elite di Jakarta. Misalnya, adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yaitu Hashim Djojohadikusumo selaku Komisaris Utama PT International Timber Corporation Indonesia Kartika Utama (ITCI KU) yang diberikan IUPHHK-HA (Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam).
Nantinya perusahaan milik adik Menhan Prabowo itu juga akan diuntungkan dengan dibangunnya pelabuhan. Hal tersebut seperti yang digambarkan dalam dokumen rencana tata ruang kawasan strategis nasional calon ibu kota negara yang diterbitkan Kementerian ATR/BPN, PT ITCI KU akan membangun pelabuhan di teluk Balikpapan.
Pelabuhan tersebut yang akan menjadi pintu masuk hilir mudik dalam mengangkut material untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara. Bergeser dari keuntungan yang di dapat dari sektor pelabuhan, PT Arsari Tirta Pradana milik adik menhan Prabowo itu juga akan menyuplai air bersih di Ibu Kota Baru melalui bendungan yang dibangun di atas lahan konsesi HGU milik PT IKCI Kartika Utama yang juga dimilikinya.
Selain itu PT Arsari Tirta Pradana yang juga milik pengusaha Hasim Djojohadikusumo milik adik Menhan Prabowo Subianto, nantinya juga akan yang memasok air bersih menuju IKN Nusantara tersebut, sebab kondisi struktur tanah yang banyak kandungan batu bara tersebut sulit untuk mendapatkan air tanah.
"Yang pasti yang akan diuntungkan kan yang mengolah tanah itu sebelumnya siapa saja, itu pasti akan dapat banyak, itu tanahnya Hasyim kan," ujarnya kepada MNC Portal, Minggu (30/1/2022).
Selain nama Hashim Djojohadikusumo, nama lain juga di lihat akan mendapat rejeki nomplok dari pembangunan Mega proyek yang ditargetkan rampung tahap pertama di tahun 2024. Seperti Sukanto Tanoto selaku pemegang konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas lebih dari 161 ribu hektare di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur melalui PT ITCI HM (Hutani Manunggal).
ITCI HM sama halnya dengan ITCI KU milik adik Hashim Djojohadikusumo juga akan membangun pelabuhan untuk akses distribusi logistik menuju Ibu Kota Baru, seperti yang ditulis dari rencana pembangunan IKN yang diterbitkan oleh kementerian ATR/BPN.
Selain itu lahan yang hendak dibangun infrastruktur dan pusat pemerintahan itu juga akan didirikan diatas lahan tambang milik beberapa izin tambang seperti milik Yusril Ihza Mahendra melalui kepemilikan saham PT Mandiri Sejahtera Energindo,
Selain itu ada anak dari Setya Novanto Rheza Herwindo yang namanya tercatat di dalam 3 (tiga) perusahaan tambang batu bara yakni PT Eka Dwi Panca, PT Mutiara Panca Pesona, dan PT Panca Arta Mulia Serasi. Ketiga perusahaan tersebut diketahui berada di ring dua lokasi IKN.
Hingga konglomerat seperti Lim Hariyanto Wijaya Sarwono juga memiliki konsensi tambang terbesar yang masuk dalam kawasan Pembangunan IKN nantinya. Konsensi tambang tersebut dimiliki oleh PT Singlurus Pratama.
Saham mayoritas PT Singlurus Pratama dimiliki oleh Lanna Resources Public Company, sebuah perusahaan terbuka asal Thailand. Saham mayoritas lainnya juga dimiliki PT Harita Jayaraya. Perusahaan ini dimiliki oleh keluarga taipan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono bersama istrinya Rita Indriawati.
"Yang diuntungkan pasti swasta, ngapain kan kalo tidak untuk (mau dibangun)," tutur Agus.
Direktur Institute for Development of Economics dan Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai pembangunan ibukota baru tidak memiliki dampak yang dalam terhadap perekonomian nasional untuk jangka panjang.
"Kesimpulan dari hasil penelitian kami, dampak ibukota baru itu hanya 0,02% dalam jangka pendek, dalam jangka panjang, itu tidak ada, karena yang dibangun itu pusat Ibu Kota Pemerintah, kalau pun ada ekonomi tumbuh itu karena ada penduduk saja, tidak berdampak besar," pungkasnya. (TYO)