Hingga konglomerat seperti Lim Hariyanto Wijaya Sarwono juga memiliki konsensi tambang terbesar yang masuk dalam kawasan Pembangunan IKN nantinya. Konsensi tambang tersebut dimiliki oleh PT Singlurus Pratama.
Saham mayoritas PT Singlurus Pratama dimiliki oleh Lanna Resources Public Company, sebuah perusahaan terbuka asal Thailand. Saham mayoritas lainnya juga dimiliki PT Harita Jayaraya. Perusahaan ini dimiliki oleh keluarga taipan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono bersama istrinya Rita Indriawati.
"Yang diuntungkan pasti swasta, ngapain kan kalo tidak untuk (mau dibangun)," tutur Agus.
Direktur Institute for Development of Economics dan Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai pembangunan ibukota baru tidak memiliki dampak yang dalam terhadap perekonomian nasional untuk jangka panjang.
"Kesimpulan dari hasil penelitian kami, dampak ibukota baru itu hanya 0,02% dalam jangka pendek, dalam jangka panjang, itu tidak ada, karena yang dibangun itu pusat Ibu Kota Pemerintah, kalau pun ada ekonomi tumbuh itu karena ada penduduk saja, tidak berdampak besar," pungkasnya. (TYO)