Makhrus menambahkan, untuk daerah-daerah di kota besar seperti Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya, segmen pangsa pasar menengah non subsidi di bawah Rp500 juta. Daerah ini menjadi lokasi investasi yang menjanjikan mengingat pembangunan infrastruktur.
"Kalau menengah itu sidoarjo, gresik, Malang ini menengah sudah mulai menggeliat. Itu masih sama (dengan tahun 2020), tapi cuma agak menggeliat yang tengah, yang atas sedikit ada kenaikan," terang dia.
Namun demikian penjualan sistem FLPP atau subsidi ini cukup pengaruh dengan adanya PPKM level 4 yang digulirkan. Di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Banyuwangi misalnya, dari laporan beberapa developer kesulitan menjual perumahannya.
"Laporan teman-teman probolinggo ya nggak seberapa juga karena untuk FLPP yang beli itu nggak boleh orang luar kota, harus lokal. Padahal pasar mereka 80 persen adalah FLPP, Probolinggo, Banyuwangi, dan Jember," papar dia.
Sebagai informasi, pemerintah pusat menetapkan kebijakan PPKM darurat yang diselenggarakan sejak 3-20 Juli 2021 karena tingginya kasus Covid-19 di Pulau Jawa Bali, berlanjut hingga 25 Juli 2021.