"Untuk mendukung transisi energi, kami bangun core kompetensi baru, pada energi berbasis biomassa. Dengan struktur baru ini, pengadaan energi primer tidak hanya meningkatkan keandalan. Tetapi juga sekaligus membangun value creation yang besar, bagi PLN," paparnya.
Terakhir, PLN akan membangun lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh yang akan konsolidasikan di dalam subholding PLN ICON Plus.
"Aset-aset kelistrikan yang tadinya digunakan hanya untuk layanan kelistrikan, kami kembangkan untuk layanan beyond Kwh. Ada layanan internet, ada PLN marketPlace, ada EV Charging, baterai swap, sistem Charge-in, rooftop, ListriQu, dan lainnya. Super App kami New PLN Mobile, menjadi ujung tombaknya," papar Darmawan.
Sementara PLN sebagai Holding bisa berfokus pada hal yang lebih strategis. Seperti pengelolaan dan pengembangan portofolio bisnis. Lini bisnis transmisi, distribusi, dan pemasaran listrik juga dikelola oleh PLN holding untuk peningkatan dan perluasan layanan pelanggan.
"Untuk PLN Holding, karena sudah ada subholding, maka PLN Holding akan fokus pada pengembangan portofolio, perluasan pelanggan serta meningkatkan kualitas layanan ke pelanggan dan seluruh masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi," tuturnya.
Dengan holding subholding ini, Darmawan meyakini proses bisnis PLN menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Utilisasi aset menjadi jauh lebih optimal. Core competency serta technical skills akan jauh lebih fit, jauh lebih relevan, dalam menghadapi tantangan zaman.
(FRI)