Dari sisi pengembangan usaha, Pupuk Indonesia juga telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif strategis di antaranya, peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak untuk memperluas jangkauan pupuk di Indonesia Timur, serta proyek pembangunan pabrik Pupuk Sriwidjaja (Pusri) 3B yang bertujuan untuk menggantikan pabrik pupuk yang sudah tua.
Lebih lanjut, Rahmad juga menjelaskan pentingnya pupuk berbasis gas (nitrogen) dalam produktivitas pertanian tanaman pangan, karena mampu meningkat produktivitas hingga 56%.
Ia menyampaikan, jenis pupuk berbasis gas seperti Urea dan NPK merupakan yang paling banyak dibutuhkan oleh petani sehingga ketersediaan dan keterjangkauan harga gas bumi akan berpengaruh dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Tahun ini, hingga 11 Maret 2024, Pupuk Indonesia juga sudah menyiapkan stok pupuk subsidi dan nonsubsidi sebesar 1,78 juta ton,” pungkas Rahmad. (NIA)