Kadin mengusulkan kolaborasi dengan LPDP dan Kementerian Pendidikan untuk mencetak SDM yang mampu mengisi kebutuhan industri bernilai tambah tinggi tersebut.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, yang turut hadir, menekankan pentingnya fasilitas modal murah untuk mendorong pertumbuhan ekspor mebel menuju target USD6 miliar. Salah satu usulan konkretnya yaitu peningkatan volume pendanaan melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
"Misalnya melalui LPEI, tadi ditegaskan, kita dapat kurang lebih sekitar 6 persen. Namun, volumenya dinaikin. Saat ini baru Rp200 miliar, mungkin kita nanti Rp16 triliun ya untuk bisa mendorong pertumbuhan ke USD6 miliar dari saat ini," papar Abdul Sobur.
Wakil Ketua Umum Kadin, Shinta Kamdani menambahkan, pemerintah harus hadir dalam pengembangan riset dan desain (R&D).
“Insentif-insentif apa yang bisa diberikan juga untuk pengembangan teknologi ini. Karena jelas, pemerintah juga harus hadir, tidak bisa mengandalkan hanya dari pelaku usaha," kata Shinta.