sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Putus Hubungan Dengan NAC, Erick Minta 12 Pesawat Bombardier CRJ 1000 Dikembalikan

Economics editor Suparjo Ramalan
10/02/2021 16:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini manajemen Garuda Indonesia tengah menjalankan negosiasi dengan pihak EDC.
Putus Hubungan Dengan NAC, Erick Minta 12 Pesawat Bombardier CRJ 1000 Dikembalikan (FOTO: MNC Media)
Putus Hubungan Dengan NAC, Erick Minta 12 Pesawat Bombardier CRJ 1000 Dikembalikan (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta agar PT Garuda Indonesia melakukan percepatan negosiasi atau early payment settlement contract financial lease dengan Export Development Canada (EDC). Negosiasi berupa pengembalian enam pesawat jenis CRJ-1000.  

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini manajemen Garuda Indonesia tengah menjalankan negosiasi dengan pihak EDC. Proses itu dijalankan usai maskapai pelat merah itu belum mendapat respon positif dari pihak Nordic Aviation Capital atau NAC.  

"Proses negosiasi ini tentu juga terjadi berulang-ulang kali Garuda dan NAC dan tentu ini niat baik kami. Tapi sayangnya, early termination ini belum mendapat respon dari mereka. Secara proses negosiasi dengan EDC masih terus berlangsung," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu (10/2/2021).  

Early payment settlement contract financial lease atau pembayaran cepat 6 pesawat dari EDC diketahui jatuh tempo 2024 mendatang.  

Pemerintah sendiri sudah mengakhiri kontrak operating lease dengan NAC dengan mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1000. Keputusan itu didasari pada keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta penyelidikan oleh Serious Fraud Office (SFO) Inggris ihwal indikasi tidakpidana suap dari pihak pabrikan kepada oknum pimpinan Garuda Indonesia saat proses pengadaan pesawat tahun 2011 silam. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement