sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PwC ‘Ramal’ Ekonomi Indonesia Tetap Optimis di 2023, Ini Sejumlah Faktornya

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
10/03/2023 13:03 WIB
Lembaga konsultan global PwC baru saja merilis Indonesia Economic Update Kuartal Pertama (Q1) 2023 yang membuat proyeksi ekonomi RI di tahun ini.
PwC ‘Ramal’ Ekonomi Indonesia Tetap Optimis di 2023, Ini Sejumlah Faktornya. (Foto: MNC Media)
PwC ‘Ramal’ Ekonomi Indonesia Tetap Optimis di 2023, Ini Sejumlah Faktornya. (Foto: MNC Media)

4. Perdagangan

Indonesia menikmati surplus perdagangan yang dinikmati secara konsisten sejak 2020. Indonesia juga terus menunjukkan penguatan kemitraan perdagangannya dengan berbagai ekonomi.

Di antara banyak perdagangan perjanjian, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menjadi kesepakatan yang paling dinantikan.

Peraturan ini secara resmi mulai berlaku di Indonesia pada tanggal 2 Januari 2023. RCEP diharapkan dapat memperkuat kemitraan perdagangan antara negara ASEAN, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Beberapa negara ini merupakan mitra dagang utama RI. (Lihat tabel di bawah ini.)

Perjanjian RCEP memiliki beberapa aspek seperti penghapusan tarif untuk barang, akses pasar preferensial untuk barang tertentu, penyederhanaan prosedur kepabeanan, dan lain-lain.

Sementara, data nilai transaksi perdagangan regional tahun 2022 belum tersedia sampai dengan tanggal laporan PwC.

Belanja swasta dalam nilai riil juga mencapai level tertinggi mencapai Rp 1.550 triliun di Q2 2022 dan sedikit menurun menjadi Rp 1.545 triliun pada Q3 2022. Ada kemungkinan untuk melihat tren yang meningkat total nilai transaksi perdagangan regional pada 2022.

Lima komoditi perdagangan teratas ditinjau dari segi regional nilai perdagangan tahun 2021 adalah batubara (tidak diaglomerasi), mobil dan kendaraan, bahan bakar minyak, minyak sawit mentah, rokok dan tembakau, yang bersama-sama menyumbang 37,5% dari total nilai transaksi nasional pada 2021. Nilai transaksi untuk batubara (tidak diaglomerasi) saja sebesar Rp 227,24 triliun setara dengan 20,1% dari total nilai transaksi perdagangan regional di 2021.

Melihat berbagai faktor ini, PwC memperkirakan perekonomian Indonesia akan mengalami sedikit perlambatan pada 2023. Pertumbuhan diproyeksikan menjadi 4,8% di tahun ini.

Namun demikian, angka tersebut cukup menggembirakan mengingat ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami 'perlambatan' besar sebagai dampak dari perang melawan inflasi yang terus berlanjut. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement