sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rajin 'keliling Ini-Itu', Ini Alasan Mendag Zulhas

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
22/06/2022 13:32 WIB
Di masa-masa awal bertugas, pria yang akrab disapa Zulhas itu diketahui cukup rajin mendatangi sejumlah pasar di sekitar kawasan Jakarta.
Rajin 'keliling Ini-Itu', Ini Alasan Mendag Zulhas  (foto: MNC Media)
Rajin 'keliling Ini-Itu', Ini Alasan Mendag Zulhas  (foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag), menggantikan pejabat sebelumnya, Muhammad Lutfi. Di masa-masa awal bertugas, pria yang akrab disapa Zulhas itu diketahui cukup rajin mendatangi sejumlah pasar di sekitar kawasan Jakarta.

Menurut Zulhas, langkah turun langsung ke lapangan itu dilakukannya untuk memastikan bahwa proses distribusi minyak goreng dari hulu hingga hilir telah berjalan dengan lancar sesuai harapan.

"Jadi ini maksud kita keliling 'ini-itu', yaitu untuk memastikan, bahwa kalau minyaknya lancar, produsennya lancar, jualannya lancar, ekspor lancar, maka pasokan (untuk masyarakat) juga akan aman. Harga (sawit di level) petani juga naik," ujar Zulhas, saat mengunjungi Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).

Diakui Zulhas, saat ini harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit di level petani anjlok ke level terendah. Menurut Zulhas, hal itu tidak akan terjadi bila proses distribusi minyak goreng secara keseluruhan berjalan lancar tanpa hambatan.

"Memang harga (TBS) kemarin sempat turun karena adanya larangan ekspor, sehingga hasil produksi petani tidak terserap oleh industri yang jadinya hanya memasok kebutuhan dalam negeri saja. Tapi dengan keran ekspor sudah dibuka, ketersediaan minyak goreng di pasar juga sudah melimpah, harusnya harga TBS petani juga bakal terkerek naik," tutur Zulhas.

Sebaliknya, bila proses distribusi di lapangan tersendat, maka stok produk yang ada di produsen bakal menumpuk, sehingga proses pembelian pasokan TBS dari petani mau tidak mau harus dihentikan sementara sampai tangki CPO tidak lagi penuh.

"Kalau (distribusi) ini tidak lancar, maka tanki CPO di produsen masih penuh. Mereka jadinya tidak bisa beli TBS kan, ini yang membuat harga (TBS petani) tertekan. Karena itu tugas kita adalah mempercepat (distribusinya)," tegas Zulhas. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement