sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ramai soal PHK, Intip Sejarah Singkat Startup di Dunia dan Indonesia

Economics editor Ajeng Wirachmi/Litbang
06/06/2022 22:48 WIB
Dalam bukunya The Lean Startup, Eric Ries menjelaskan startup adalah institusi yang dirancang guna menciptakan produk atau jasa di tengah ketidakpastian ekstrem
Ramai soal PHK, Intip Sejarah Singkat Startup di Dunia dan Indonesia. (Foto: MNC Media)
Ramai soal PHK, Intip Sejarah Singkat Startup di Dunia dan Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Perusahaan rintisan di Indonesia sejatinya mulai booming disebut sejak medio 2010-an, Dalam bukunya bertajuk The Lean Startup, Eric Ries menjelaskan bahwa startup adalah sebuah institusi yang dirancang guna menciptakan produk atau jasa di tengah ketidakpastian yang amat ekstrem. Namun kini kondisi, startup dirundung masalah karena banyaknya aksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan berbagai faktor dan situasi.

Pengertian terkait startup diperjelas oleh Mardi Arya Jaya dkk dalam prosiding “Analisis Faktor Keberhasilan Startup Digital di Yogyakarta”, bahwa startup dirancang khusus demi menemukan model bisnis yang berskala. Secara garis besar, ia menyebut bahwa startup adalah perusahaan rintisan yang memang sengaja dirancang untuk menemukan model bisnis tepat. Tujuannya tentu agar perusahaan dapat bertahan lama di tengah kondisi ekstrem dan tidak pasti.

Nyatanya tujuan perusahaan rintisan untuk bisa bertahan lama tidak semudah anggapan orang lain, dan tidak terjadi begitu saja, perkembangan startup di dunia sejatinya sudah berlangsung lama. Sebelum memasuki era yang sangat canggih seperti saat ini, awal mula munculnya startup sudah ada sejak masa kolonialisme atau penjajahan.

Melansir jurnal dengan judul “Evolusi Usaha Kewirausahaan: Startup dari Masa Lalu Sampai ke Masa Depan” karya Christoffel M. O. Mintardjo, startup di masa kolonisasi dimulai saat Christopher Colombus berhasrat menjelajahi negara-negara baru guna menemukan sumber daya alam untuk kemudian dapat dieksplorasi.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa Ia mengajukan idenya tersebut ke para investor dari berbagai negara, seperti Inggris, Prancis, Portugal, dan Spanyol. Dari semua penjajakan itu, hanya Spanyol (melalui Raja Ferdinand dan Ratu Isabella) yang bersedia membiayai penjelajahan Colombus.

Akhirnya, Colombus berhasil menemukan benua Amerika bagian selatan di tahun 1458 dan menjadikannya sebagai penemuan terbesar di dunia. Amerika menjadi startup dunia terbesar dengan membawa misi kejayaan, kemakmuran, dan kerohanian.

Startup lain juga dimulai oleh Belanda. Sejarah panjang penjajahan Belanda di Indonesia menorehkan catatan keberadaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau kongsi dagang milik Belanda. Berdiri pada tahun 1602, startup ini kemudian menjadikan Ratu Belanda sebagai investor utama.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement