Berdasarkan prinsip itu, Eko menilai wacana untuk menaikan batas level defisit sebetulnya tidak melulu memberikan dampak yang negatif, tergantung dari program apa yang dijalankan nantinya.
"Jadi kalaupun defisit tetap di bawah 3 persen tapi kalau penerimaan cenderung turun itu tetap bisa jadi kekhawatiran bagi para pelaku ekonomi. Di sisi lain kalau bisa meningkatkan level penerimaan sebetulnya itu juga bisa menjadi sisi optimisme bahwa APBN bisa berkelanjutan," ujar dia.
Sebelumnya, anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran yang juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menyebut adanya rencana untuk meningkatkan rasio utang Indonesia hingga 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Pemerintahan Prabowo–Gibran berkomitmen mengelola fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati, serta akan mempertahankan rasio utang Indonesia di kisaran 38–39 persen.
(DES)