"Lalu lama-lama kok dirasa capek juga ya, jualan keliling, jalan jauh, hasil nggak seberapa. Terus lihat teman jualan cilok di depan sekolahan. Kok enak juga ya. Masaknya nggak seberapa ribet, tapi laris juga. Karena kan orang suka jajan," urai Baim.
Setelahnya, Baim pun meminta temannya tersebut untuk mengajari cara membuat cilok, berikut resep yang sekiranya diminati pembeli. Tapi, karena lelah berjualan keliling, Baim bertekad mencari tempat mangkal yang strategis, agar dia tak perlu berkeliling mencari pembeli.
"Karena Saya kan tinggal di Karang Tengah, jadi ke Lebak Bulus cukup dekat. Dan Saya lihat kok daerah ini gak ada sepinya. 24 jam rame terus karena jadi tempat berhentinya bus antar kota. Jadi lah Saya mulai jualan di sini," tukas Baim.
Transaksi Digital
Kini, Baim bisa dibilang telah memanen atas ketekunannya dalam membangun usaha dan meraih cita-cita.
Dalam sehari, Baim mengeklaim bisa mengantongi omzet sekitar Rp2,4 juta per hari. Nilai tersebut masih akan melonjak saat liburan dan momen-momen khusus, seperti malam Tahun Baru maupun momen Ramadan.