"Puasaan (Ramadan) makin ramai karena kan orang beli buat batalin puasanya di jalan, jadi suka jajan. Apalagi pas dekat-dekat Lebaran, bisa sampai Rp3 juta lebih dalam sehari," papar Baim.
Namun, dari ramainya pembeli tersebut, kini Baim mulai banyak dituntut untuk menyediakan juga pembayaran secara digital. Meski mengaku sosok yang gaptek (gagap teknologi), mau tak mau Baim mulai belajar demi mendukung jualannya.
Saat ini Baim telah menyediakan layanan QRIS dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk mempermudah pembeli untuk membayar tanpa repot.
"Sudah sekitar satu bulan (sediakan QRIS BRI). Sudah lama banyak (pembeli) yang nanya, minta ada QRIS agar bayarnya mudah. Tinggal scan, beres, gak perlu antre nunggu kembalian segala," ungkap Baim.
Sedangkan bagi Baim sendiri, keberadaan layanan QRIS BRI juga sangat membantu karena dia tidak perlu lagi menyediakan uang receh untuk kembalian. Hal tersebut lantaran ketika pembayaran dilakukan secara tunai (cash), kerap kali pembeli membayar dengan menggunakan uang berpecahan besar.