sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ray Dalio Disebut Batal Gabung Danantara, Rosan Beri Penjelasan

Economics editor Riyan Rizki Roshali
28/05/2025 15:47 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO BPI Danantara Rosan Roeslani buka suara terkait status Ray Dalio dalam struktur Danantara.
Ray Dalio Disebut Batal Gabung Danantara, Rosan Beri Penjelasan. (Foto: Inews Media Group)
Ray Dalio Disebut Batal Gabung Danantara, Rosan Beri Penjelasan. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel – Investor kawakan asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio dikabarkan batal bergabung dengan BPI Danantara. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO BPI Danantara Rosan Roeslani buka suara terkait hal tersebut.

Rosan mengaku baru saja bertemu tim investor asal Amerika Serikat itu pada pekan lalu. Dalam pertemuan itu, tidak ada pembahasan mengenai batalnya Ray Dalio bergabung dengan Danantara.

“Saya baru minggu lalu ketemu timnya, adiknya juga, Mark Dalio. Kita pembicaraan berjalan lancar. Wah kemarin baru ketemu sama timnya, baru Zoom juga. Enggak, enggak, enggak ada itu (batal),” kata Rosan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Saat dikonfirmasi kembali oleh awak media, apakah nama Ray Dalio masih ada jajaran tim Danantara, Rosan pun menegaskan masih ada.

“Iya (masih ada di tim). Kemarin, baru minggu lalu baru ketemu sama timnya, whole team,” ujar dia.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Ray Dalio tidak akan menjadi penasihat Danantara, Sovereign Wealth Fund (SWF) bentukan Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini disampaikan orang-orang terdekat dan hanya dua bulan setelah pengumuman keterlibatan Ray Dalio.

Miliarder sekaligus pendiri Bridgewater Associates tersebut memilih untuk tidak menjadi anggota dewan penasihat Danantara bahkan ketika SWF tersebut secara terbuka menggembar-gemborkan pengangkatannya bersama empat pemimpin bisnis dan politik terkemuka lainnya pada Maret lalu.

"Ketidakhadiran Dalio merupakan kemunduran lain bagi salah satu inisiatif andalan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang saat ini mencoba untuk meningkatkan perekonomian," kata orang-orang tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya seperti dilansir Bloomberg, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Adapun rumor itu beredar karena presentasi Danantara pada Mei di depan sekelompok eksekutif bisnis asing di Jakarta menunjukkan dewan penasihat beranggotakan empat orang yang tidak menyertakan Dalio.

Jajaran tersebut justru diisi oleh ekonom Jeffrey Sachs, pensiunan manajer dana Chapman Taylor, mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, dan mantan kepala Asia Credit Suisse Group AG Helman Sitohang.

Terkait hal itu, Dalio menolak berkomentar melalui juru bicaranya. Sementara itu, Taylor mengonfirmasi perannya di profil LinkedIn-nya dan Sachs mengatakan dia "setuju atas dasar pro bono, tanpa kompensasi apa pun" dan akan memberikan pandangan ekonomi sebagai penasihat. Sitonghang dan Thaksin tidak segera berkomentar terkait posisinya di Danantara.

Di sisi lain, Juru bicara Danantara Kania Sutisnawinata mengatakan dalam sebuah email bahwa Danantara dalam proses menyelesaikan program-program dan menyempurnakan rencana bisnisnya. Namun, dia tidak mengomentari peran Dalio atau mengapa dia dihilangkan dari presentasi Danantara.

Danantara yang bertugas mengelola perusahaan-perusahaan milik negara yang kuat di Indonesia dan dividen yang bernilai miliaran dolar AS dibayangi kekhawatiran terkait transparansi dan arah strategis. Hal itu berkontribusi terhadap volatilitas di pasar keuangan.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement