"Mari kita ambil anggaran. Jika defisit anggaran dapat dikurangi menjadi 3 persen dari PDB, itu akan menjadi sekitar 7 persen jika keadaan tidak berubah. Jika itu dapat dikurangi menjadi sekitar 3 persen dari PDB, dan defisit perdagangan ini dan sebagainya dikelola dengan cara yang benar, ini semua dapat dikelola dengan sangat baik," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut kebijakan tarif Trump memperburuk tantangan rumit yang dihadapi dunia. Meskipun, kebijakan tersebut berpotensi membangun manufaktur dan memperluas lapangan kerja di seluruh AS.
Adapun Trump telah menangguhkan pemberlakuantarif sebesar 10 persen pada semua impor AS kecuali impor China selama 90 hari. Penundaan kebijakan tersebut juga berlaku pada tarif resiprokal negara-negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia.
(Febrina Ratna Iskana)