Suparjo Ramalan
IDXChannel - Realisasi anggaran di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menembus angka Rp34,72 triliun atau 95,58 persen pada tahun anggaran 2020. Capaian ini naik signifikan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2019 lalu yaitu 89,47 persen.
"Serapan anggaran 2020 mencapai 95,58 persen. Jumlah itu lebih besar dari serapan 2019 yakni 89,47 persen. Alokasi anggaran digunakan untuk belanja barang penanganan Covid-19, belanja modal jalan, dan belanja lainnya," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis (26/8/2021).
Awalnya, Pagu Kemenhub 2020 sebesar Rp43,1 triliun, lalu kemudian mengalami pemotongan karena adanya efisiensi anggaran. Dimana, adanya dana SBSN 2019, saldo awal BLU, tambahan dana stimulus PEN 2020, hingga tambahan dana LMAN. Sehingga pagu akhir Kementerian Perhubungan tahun 2020 menjadi sebesar Rp36,3 Triliun.
"Realisasi anggaran 2020 cukup berwarna. Berwarna dari laporan ini, ditandai dengan makin berkurangnya alokasi yang diberikan kepada kami, tetapi kami ngerti bahwa upaya dari Kementerian Keuangan yang tentunya sudah diarahkan Presiden bahwa alokasi itu segitu. Dan memang banyak tugas-tugas dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah Covid-19," kata dia.
Budi juga membeberkan realisasi anggaran PNBP Tahun Anggaran 2020, tercatat mengalami penurunan sebesar Rp1,73 triliun jika dibandingkan dengan 2019.
Meski demikian, PNBP 2020 mengalami peningkatan 2,14 persen dija dilihat dari persentase capaian target, dimana, realisasi pada 2019 sebesar 108,74 persen menjadi 110,98 persen pada 2020. Untuk tahun lalu, Kemenhub memasang target PNBP sebesar Rp 7,1 triliun, namun realisasinya mencapai Rp7,7 triliun atau naik 10 persen.
"Kalau dibandingkan dengan 2019, kita itu turun (PNBP), tapi kami selalu memaknai kekurangan anggaran itu sebagai satu effort yang lebih ke ruang-ruang yang kemungkinan income-income yang bisa kita peroleh atau mengurangi biaya-biaya yang harus dikeluarkan APBN untuk tempat-tempat kita," ungkap dia.
PNBP Kemenhub tahun anggaran 2022 sebesar Rp6,9 triliun. Jumlah itu lebih rendah sebesar 12,1 persen dari outlook 2021 senilai Rp7,9 triliun.
Untuk target PNBP 2022, dipengaruhi performa bisnis penerbangan dan perkeretaapian yang diperkirakan belum pulih sebagai dampak pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat.
Selain itu, penurunan diperkirakan juga terjadi pada sektor transportasi laut terutama akibat adanya kebijakan penyerahan pelabuhan pengumpan lokal dan regional kepada pemerintah daerah. (TYO)
