IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) mencapai Rp591,7 triliun hingga April 2024. Angka tersebut sebesar13,2% dari pagu anggaran tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan belanja pemerintah pusat secara tahunan naik double digit pada periode 2020-2021, karena saat itu ada Covid-19 sehingga pada 2021 tumbuh 28,1%.
"Nah sekarang di 13,2%, sekarang penyebabnya adalah belanja pelaksanaan pemilu pada bulan Februari dan beberapa yang kita lihat K/L," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Mei 2024, Senin (27/5/2024).
Untuk belanja dari K/L mencapai Rp304,2 triliun atau 27,9% dari pagu, dipengaruhi oleh pembayaran JKN/KIS, penyaluran berbagai program bansos, pembangunan infrastruktur dan dukungan pelaksanaan pemilu.
Sementara itu, Belanja Non K/L Rp287,6 triliun artinya 20,9% dari pagu, dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.
Untuk pertumbuhan realisasi belanja pemerintah pusat utamanya dipengaruhi oleh pembayaran THR dan akan ternormalisasi pada kuartal II 2024.
Dalam APBN 2024, Sri Mulyani merencanakan belanja negara senilai Rp3.325,1 triliun yang terdiri dari belanja K/L sebesar Rp1.090,8 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp1.376,7 triliun, serta Transfer ke Daerah (TKD) sejumlah Rp857,6 triliun.
(FRI)