IDXChannel - Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) sekaligus ekonom, Bhima Yudhistira menuturkan bahwa belakangan ada indikasi bahwa dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak bisa terserap 100%. Indikasi tersebut berasal dari pengurangan defisit anggaran oleh pemerintah.
"Salah satunya karena pemerintah sedang berjuang mengurangi defisit anggaran. Jadi kenapa dana PEN hanya 88,4% terserap? karena kalau terserapnya 100% maka defisit anggarannya sulit turun, bahkan turun dibawah 3%," kata Bhima dalam Market Review IDX, Rabu (5/1/2022).
Menurut Bhima, salah satu strategi juga menahan dana PEN sehingga serapan anggaran belum optimal. Disisi lain penerimaan pajaknya tembus 100%, jadi tujuannya untuk mengendalikan defisit anggaran.
Pemerintah saat ini, kata Bhima, berada di posisi yang dilematis. Jika anggaran dihabiskan 100% tadi masalahnya adalah defisit dan beban pembiayaan utangnya akan semakin meningkat.
"Tapi disisi yang lain memang betul, PEN masih dibutuhkan dan harapannya di 2022 anggaran PEN sama besarnya Rp744,77 triliun dibandingkan tahun 2021," katanya.