IDXChannel - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengancam akan mencabut anggaran penyaluran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) pada 2026 jika realisasi tahun ini tidak mencapai target.
Anggaran tersebut akan dialihkan ke sektor-sektor yang lebih produktif guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
"(Konsekuensi jika FLPP tidak terserap 100 persen) ya uangnya kita ambil lagi, kita bagi ke tempat lain yang lebih siap. Begitu kira kira," ujarnya saat ditemui usai acara Akad Masal Perumahan di Cileungsi, Senin (29/9/2025).
Purbaya mengatakan, keputusan ini telah disampaikan langsung kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Dia meyakini, kementerian PKP dapat menyerap anggaran tersebut secara maksimal.
"Tapi saya yakin menteri Perumahan akan percepat semuanya, karena mereka tahu kalau uangnya nggak terpakai saya akan ambil. Saya akan sebarkan ke program-program yang lebih siap sehingga dampak ekonomi dari uang yang ada itu lebih besar daripada nongkrong," kata Purbaya.
Pada kesempatan yang sama, Maruarar mengatakan kuota FLPP 2025 mencapai 350 ribu unit. Hingga 26 September, realisasi KPR FLPP sudah 183.058 unit. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 151.902 unit.
"Tahun lalu, kuota (FLPP) ini habis bulan September, tahun ini masih sisa banyak 100 ribu lebih. Nanti gantian kita yang mendorong pengembangan biar semangat membangun," katanya.
Berdasarkan profesi penerima manfaat FLPP, persentase karyawan swasta mencapai 75,15 persen, wiraswasta 12,91 persen, PNS 7,04 persen, TNI/Polri 1,97 persen, lainnya 2,92 persen.
"Masih ada 9,9 juta orang yang belum memiliki rumah, caranya rumah subsidi pak. Rerata 220 ribu per tahun, bapak belum setahun jadi presiden sudah naikin menjadi 350 ribu," ujar dia.
(DESI ANGRIANI)