sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Resesi mengancam, Sandiaga Ubah Strategi Gaet Wisman

Economics editor Viola Triamanda/MPI
11/01/2023 17:02 WIB
Ancaman resesi diperkirakan turut mempengaruhi sejumlah aktivitas wisman sejumlah negara. 
Resesi mengancam, Sandiaga Ubah Strategi Gaet Wisman. Foto: MNC Media.
Resesi mengancam, Sandiaga Ubah Strategi Gaet Wisman. Foto: MNC Media.

Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia periode Januari hingga November 2022 mencapai 4,58 juta kunjungan atau naik 228,30% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama 2021. 

Dari jumlah tersebut, berdasarkan kebangsaan jumlah wisman dengan kunjungan tertinggi adalah Malaysia dengan 876.475 kunjungan, Timor Leste 628.471 kunjungan, Australia 552.216 kunjungan, Singapura 486.295 kunjungan, serta India 218.417 kunjungan. 

Sementara untuk pertumbuhan wisman tertinggi sepanjang kurun waktu tersebut adalah Australia sebesar 20.952,84%, Selandia Baru 9,197,80%, India 3.869,77%, Jerman 3.678,59%, dan Prancis 3,636,46%. 

Menparekraf menjelaskan, pada 2023 jumlah kunjungan wisman ditargetkan antara 3,5 juta hingga 7,4 juta. Dia berharap penyesuaian strategi yang dilakukan akan berdampak positif pada target kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini. 

Sandiaga melanjutkan beberapa penerbangan langsung luar negeri akan memberi kontribusi bagi masuknya wisman.

Selain pasar wisman, Sandiaga menegaskan pasar wisatawan nusantara (wisnus) juga akan menjadi penopang yang utama. 

"Indonesia masih akan bertumbuh sekitar 5%, tentunya harus kita fokuskan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara mencapai angka target 1,2 miliar sampai 1,4 miliar, kita akan sangat dorong dengan pergerakan wisatawan nusantara," tutur dia.

"Bagaimana dengan definisi pergerakan wisatawan nusantara yang bergerak antar kabupaten lebih dari enam jam ini bisa dipicu dengan beberapa kegiatan-kegiatan seperti event, wisata kuliner, wisata shopping, wisata healing, maupun wisata-wisata di desa-desa wisata sekitar kita," imbuh Sandiaga. 

Terkait hal tersebut, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya mendorong penyelenggaraan event dapat dipromosikan di luar kabupaten sehingga masyarakat dapat tertarik untuk berkunjung. 

"Supaya (event) bisa dinikmati oleh orang-orang di luar wilayah kabupaten itu dan terhitung sebagai wisatawan nusantara. Karena intinya pergerakan orang akan menimbulkan pergerakan ekonomi," kata Nia Niscaya. (NIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement