sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Resmi Dibuka, GJAW 2025 Diharapkan Dongkrak Penjualan Otomotif di Akhir Tahun

Economics editor Tangguh Yudha
21/11/2025 17:55 WIB
Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 resmi dibuka pada Jumat (21/11/2025) di ICE BSD City, Tangerang.
Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 resmi dibuka pada Jumat (21/11/2025) di ICE BSD City, Tangerang. (Foto: iNews Media/Tangguh Yudha)
Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 resmi dibuka pada Jumat (21/11/2025) di ICE BSD City, Tangerang. (Foto: iNews Media/Tangguh Yudha)

IDXChannel - Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 resmi dibuka pada Jumat (21/11/2025) di ICE BSD City, Tangerang. Acara ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak penjualan kendaraan pada akhir tahun.

Ketua Umum Gaikindo, Putu Juli Ardika mengapresiasi Permata Bank selaku sponsor utama yang menghadirkan program dan penawaran pembiayaan khusus bagi pengunjung pameran. Menurutnya, dukungan tersebut dapat menumbuhkan momentum penjualan yang signifikan pada periode akhir tahun.

"Kami berharap berbagai program tersebut akan menciptakan momentum penjualan yang masif sekaligus menjadi pendorong penting bagi pencapaian industri otomotif nasional menjelang tutup tahun 2025," ujar Putu.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Setia Diarta menilai, GJAW menjadi platform strategis untuk mempromosikan produk otomotif dalam negeri. Dia berharap pameran ini dapat memacu kinerja industri otomotif nasional yang terus menunjukkan tren positif.

Setia memaparkan sektor industri manufaktur masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kuartal-III 2025, Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) tumbuh 5,58 persen secara tahunan (YoY).

"Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04 persen. Sektor IPNM menjadi penyumbang sumber pertumbuhan terbesar terhadap ekonomi yaitu sebesar 1,04 persen," ujarnya.

Selain itu, kontribusi IPNM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 17,39 persen, meningkat dari kuartal sebelumnya. Penyerapan tenaga kerjanya juga signifikan, yakni 20,31 juta orang atau sekitar 13 persen dari total tenaga kerja nasional.

Dari sisi investasi, sektor ini menyumbang 37,73 persen terhadap total investasi nasional, sedangkan kontribusi ekspor sektor IPNM mencapai 81 persen dari total ekspor nasional. Tingkat utilisasi industri berada pada angka 59,28 persen.

"Angka ini menunjukkan masih besarnya ruang ekspansi manufaktur nasional untuk mengoptimalkan kapasitas produksinya, terlebih ketika kita melihat optimisme pelaku usaha industri berdasarkan indeks Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Oktober 2025 di angka 53,5. indeks Purchasing Managers Index (PMI) bulan Oktober 2025 di angka 51,2," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement