IDXChannel - Lonjakan angka kasus penyebaran Omicron di Indonesia membuat Pemerintah dihadapakan dengan adanya gelombang ketiga dari pandemi Covid-19 khususnya varian omicron.
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai mobilitas masyarakat bisa berdampak pada sektor - sektor bisnis, dan akan terpengaruh dengan lonjakan kasus omicron khususnya segmentasi kelas menengah atas yang perhatian terhadap isu kesehatan tinggi.
“Gelombang ketiga ini akan terpengaruh dengan lonjakan kasus omicron khususnya segmentasi kelas menengah atas yang perhatian terhadap isu kesehatan tinggi. Apalagi Februari hingga Maret merupakan low season,” kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC PORTAL, Selasa (15/2/2022).
Bhima menilai dimana tidak ada event besar yang memicu naiknya ekonomi khsususnya perjalanan keluar kota dalam musim yang rendah aktivitas.
“Fase low season ini akan mempengaruhi sektor usaha pariwisata, transportasi kedepan diperkirakan kembali alami tekanan,” urainya.
Terkait dengan dampak dari omicron mulai Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK, Bhima menilai tidak sebesar pada waktu lonjakan varian delta. Karena pelaku usaha lebih memiliki kesiapan hadapi omicron dan pembatasan sosial relatif longgar tidak seketat saat ppkm darurat.
“Kalaupun terjadi PHK yang harus diperhatikan adalah sektor yang memang pulihnya lambat misalmya seperti perhotelan, transportasi dan restoran,” bebernya.
Kedepan, untuk sektor yang terdampak varian omicron sebaiknya dibentuk stimulus khusus yang spesifik.
“Misalnya stimulus pariwisata transportasi yang alokasi nya dibedakan dengan stimulus umum. Bantuan subsidi upah, bantuan perpajakan masih dibutuhkan jadi pemerintah jangan buru buru lakukan tapering off stimulus pandemi,” tandasnya.
(SANDY)