IDXChannel - Pemerintahan Presiden Joko Widodo mendorong terbentuknya ekosistem industri baterai mobil listrik di Indonesia. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan dana investasi sekitar USD17 miliar atau sekitar Rp238 triliun.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury menyebut, Indonesia Battery Holding (IBH) atau Indonesia Battery Corporation (IBC) tidak hanya mengelola satu pabrik pembuatan kendaraan listrik, namun terintegrasi dari mining, smelting, kemudian produksi prekursor, hingga battery pack
"Jadi bukan bangun 1 pabrik saja, tapi Indonesia punya mining-nya, smelting-nya, kemudian produksi prekursor, battery pack, bahkan tadi disampaikan kami ingin juga energy storage stabilizer dan recycling-nya. Investasi yang dibutuhkan bisa sampai sampai 17 miliar dolar AS," ujar Pahala dalam peresmian IBH, Jumat (26/3/2021).
IBH sendiri merupakan konsorsium BUMN yang dibentuk untuk mengembangkan ekosistem industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu ke hilir.
Holding itu terdiri dari Mining and Industry Indonesia atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, dengan masing-masing kepemilikan saham 25 persen. IBH sendiri akan difokuskan pada rantai pasok (value chain) baterai listrik.