IDXChannel - Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil sampah pangan terbesar di dunia. Berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angka surplus end waste Food Loss and Waste (FLW) Indonesia di tahun 2000-2019 itu mencapai 23-48 juta meter ton.
Kehilangan tersebut terjadi di sepanjang rantai nilai komoditas pangan mulai dari tingkat produksi, pascapanen dan penyimpanan, pengolahan dan pengemasan, distribusi dan pemasaran, hingga tingkat konsumen, menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp551 triliun atau 4-5 persen dari PDB Indonesia.
Dalam menyikapi fenomena tersebut, Pemerintah telah meluncurkan Peta Jalan Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan Dalam Mendukung Pencapaian Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045. Pemerintah berharap rancangan strategi ini dapat mengurangi food loss and waste di Tanah Air secara maksimal.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nyoto Suwignyo menyebut, angka surplus end waste FLW Indonesia sebenarnya mampu memberi makan bagi jutaan masyarakat Indonesia. Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang menggalakan program Gerakan Selamatkan Pangan.
"Dengan nominal sebesar itu, kita sebenarnya mampu memberikan makan sekitar 61-125 juta orang atau 29-47 persen dari masyarakat Indonesia," kata Nyoto dalam pernyataan resmi pada Minggu (8/7/2024).