IDXChannel - Pemerintah Indonesia bersiap untuk menyelenggarakan KTT G20 pada tahun 2022 mendatang. Tidak hanya bisa berkontribusi dalam menentukukan arah kebijakan ekonomi global, momentum ini juga bisa mendatangkan banyak manfaat ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah memperkirakan dari aspek ekonomi, beberapa manfaat langsung yang dapat dicapai.
Salah satu manfaat tersebut adalah peningkatan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 Triliun. Selain itu, terdapat potensi penambahan PDB nasional hingga Rp 7,4 Triliun. Event ini juga bisa melibatan UMKM dan serta menyerap tenaga kerja sekitar 33 ribu orang di berbagai sektor.
”Dengan sekitar 150 pertemuan selama setahun penuh, secara agregat Pemerintah memperkirakan manfaat ekonomi yang mungkin timbul dari pelaksanaan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia dapat mencapai 1,5 sampai 2 kali lebih besar dari pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018
di Bali,” ujar Menko Airlangga.
Dia mengatakan, tongkat estafet Presidensi G20 akan diserahkan secara resmi oleh PM Italia kepada Presiden Joko Widodo pada 30- 31 Oktober 2021 mendatang, di Roma. Ini merupakan kali pertama Indonesia menjadi Presidensi G20, sejak forum ini dibentuk pada 1999 yang lalu.