Sementara itu, Direktur Jenderal Industri, Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier menjelaskan bahwa hilirisasi silika berpotensi untuk memberikan nilai tambah yang sangat besar.
“Dengan hilirisasi, solar-grade wafer silicon memiliki peluang untuk meningkatkan nilai hingga 1.300 kali lipat, bahkan hingga 27 kali lipat jika diolah menjadi electronic-grade wafer silicon,” kata Taufiek.
Menurut Taufiek, Peta Jalan Hilirisasi Silika menjadi sangat penting agar Indonesia tidak terus-menerus mengandalkan ekspor mentah. Secara bertahap, industri silika telah menerapkan hilirisasi secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target hingga tahun 2045.
Penumbuhan seluruh rantai industri turunan silika dilakukan mulai dari Metallurgical-Grade Silicon (MG-Si) hingga polysilicon. Selain itu, peta jalan ini juga menargetkan pengembangan 10 Kawasan Industri pendukung dan implementasi prinsip industri hijau pada 10 perusahaan industri.
Diharapkan, Peta Jalan Hilirisasi Silika mampu menjadi pondasi awal dalam memacu pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029.
(Rahmat Fiansyah)