sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI–Belarus Sepakat Perkuat Kerja Sama Industri, Ini Hasilnya

Economics editor Ferdi Rantung
06/08/2025 18:18 WIB
Pemerintah Indonesia menjalin kemitraan dengan Republik Belarus untuk memperkuat sektor industri melalui berbagai inisiatif strategis.
RI–Belarus Sepakat Perkuat Kerja Sama Industri, Ini Hasilnya. (Foto: Dok Kemenperin)
RI–Belarus Sepakat Perkuat Kerja Sama Industri, Ini Hasilnya. (Foto: Dok Kemenperin)

IDXChannel - Pemerintah Indonesia menjalin kemitraan dengan Republik Belarus untuk memperkuat sektor industri melalui berbagai inisiatif strategis. Kerja sama ini merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Republik Belarus Aleksandr Lukashenko di Minsk, pada 15 Juli 2025.

Menindaklanjuti hal itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Belarus, Maxim Vladimirovich Ryzhenkov. Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral, khususnya di sektor industri.

“Jadi ini merupakan sebuah hal yang segar bagi penguatan hubungan antara Indonesia dan Belarus,” ujar Menperin usai pertemuan dengan Menlu Republik Belarus di Jakarta, Rabu (6/8/2025)

Menperin mengatakan Belarusia merupakan bagian dari kawasan Eurasia, yang saat ini tengah dijajaki secara intensif oleh Indonesia untuk menjalin kerja sama melalui perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (IEAEU).

“Penandatanganan perjanjian ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia. Kami melihat potensi negara-negara Eurasia cukup kuat, dan produk kita memiliki peluang besar untuk mengisi pasar tersebut,” ujarnya.

Saat ini nilai perdagangan antara Indonesia dan Belarusia masih tergolong kecil, namun Menperin optimistis terdapat ruang pertumbuhan yang besar. Menurutnya, Indonesia belum menjadi mitra dagang utama Belarusia, sehingga diperlukan strategi diversifikasi pasar untuk memperkuat ekspansi produk nasional ke kawasan tersebut.

“Saya kira target trading antara Indonesia dengan Belarusia, kalau kita tetapkan dalam 2-3 tahun bisa naik lima kali lipat, itu enggak hal yang berlebihan ya,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membahas potensi pembentukan joint venture di sektor-sektor strategis seperti otomotif dan komponen, alat berat dan mesin pertanian, industri berbasis agro seperti produk sawit, karet, dan biofuel, industri metalurgi, serta pengembangan kawasan industri dan ekosistem Industri 4.0.

Menperin menegaskan, pemerintah siap memfasilitasi kerja sama antara pelaku industri Indonesia dan Belarusia dalam format Business to Business (B2B).

“Kita juga sudah sepakati bahwa akan dibentuk joint economic committee antara Indonesia dan Belarusia. Komite ini nanti di bawah payung kerja sama ekonomi bersama yang disebut dengan sub-manufaktur, sub-joint committee on industry. Itu yang nanti akan kita kembangkan juga,” katanya.

Menperin menilai, kerja sama ini memiliki prospek yang menjanjikan, mengingat mayoritas perusahaan manufaktur di Belarusia merupakan perusahaan milik negara (state-owned), sehingga proses negosiasi bisa lebih terfasilitasi melalui pendekatan antar-pemerintah.

“Kami optimistis melalui pelaksanaan kerja sama yang terstruktur dan saling menguntungkan ini, Indonesia dan Belarus dapat mewujudkan kemitraan industri yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas Menperin.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement