Menperin menilai, kerja sama ini memiliki prospek yang menjanjikan, mengingat mayoritas perusahaan manufaktur di Belarusia merupakan perusahaan milik negara (state-owned), sehingga proses negosiasi bisa lebih terfasilitasi melalui pendekatan antar-pemerintah.
“Kami optimistis melalui pelaksanaan kerja sama yang terstruktur dan saling menguntungkan ini, Indonesia dan Belarus dapat mewujudkan kemitraan industri yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas Menperin.