IDXChannel - Kementerian Perhubungan angkat bicara terkait permasalahan moda transportasi LRT Jabodebek yang baru dua bulan beroperasi, namun sudah mengalami masalah pada roda kereta yang mengalami keausan.
Adapun keausan roda tersebut telah terjadi pada 18 trainset LRT Jabodebek. Sehingga kini LRT Jabodebek hanya mengoperasikan 9 trainset saja.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan bahwa permasalahan roda kereta LRT Jabodebek yang mengalami keausan bukanlah menjadi permasalahan. Melainkan proses evaluasi untuk menunjang kinerja LRT Jabodebek.
Risal mengatakan keausan roda tersebut merupakan hasil evaluasi setelah beroperasinya LRT Jabodebek, di mana evaluasi tersebut mengharuskan pembubutan roda dilakukan agar tidak terjadinya masalah mengenai keselamatan pada penumpang.
"Jadi bukan suatu masalah. Tapi dari hasil evaluasi, kita sedang meningkatkan bagaimana supaya tidak terjadi permasalahan sistem kereta api," ujarnya saat ditemui di Jakarta Internasional Velodrome, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Risal mengatakan, pihaknya bersama LRT Jabodebek terus melakukan perbaikan sarana guna pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik.
"Kita prinsipnya itu kan hasil evaluasi, kita perbaiki kalo ada temuan, jangan sampe ada masalah keselamatan," tuturnya.
Adapun terkait dengan pihak LRT Jabodebek yang meminta adanya penambahan mesin bubut roda kepada pihaknya. Risal mengatakan bahwa ia sudah berbicara kepada LRT Jakarta untuk dapat membantu dalam proses perawatan pembubutan roda LRT Jabodebek.
"Tadi saya juga ngomong ke teman-teman LRT jakarta, Jakpro. Mereka juga punya, bisa dimanfaatkan kok untuk mempercepat kalau harus dibubut," katanya.
Sebelumnya, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengungkapkan bahwa masalah roda kereta LRT Jabodebek mengalami keausan muncul setelah LRT Jabodebek beroperasi secara komersial.
Di mana terdapat 18 trainset yang antre untuk pembubutan roda. Dari kondisi yang baru ditemukan tersebut, Kuswardoyo mengatakan pihaknya tidak ada persiapan untuk mengatasi permasalahan itu.
"Iya betul. Kita belum menyiapkan apa-apa karena kan selama ini sarana itu masih menjadi tanggung jawabnya produsen. Nah ini pada saat setelah dikerjakan oleh kita, kita baru tahu bahwa ternyata tingkat keausannya sedemikian tingginya," katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Rabu (27/10/2023).
Kuswardoyo mengungkapkan bahwa ketika mengetahui masalah tersebut, pihaknya kemudian langsung memesan roda LRT Jabodebek sebanyak 1.000 kepada PT Industri Kereta Api (INKA).
Ia berharap 1.000 unit roda tersebut akan tiba di Depo LRT Jabodebek paling lambat pada Januari 2023. Dan itu dilakukan secara bertahap. Ia mengatakan pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Kemenhun untuk dilakukan penambahan mesin bubut.
"Jadi makanya kemudian kita pesan roda, cepat-cepat pesan roda juga. kemudian kita juga mengusulkan untuk melakukan sejumlah perbaikan. dan ini yang mengerjakan bukan hanya kita sih," katanya.