Namun bila dilihat lebih detil, angka prediksi nilai total transaksi digital (gross merchandise volume/GMV) dalam laporan itu diprediksi hanya akan tumbuh sebesar 130 miliar dolar AS.
Padahal dalam laporan setahun sebelumnya, GMV Indonesia sempat diprediksi bakal meningkat menjadi 146 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.
"Walaupun ekonomi (nasional) tetap diprediksi tumbuh, tapi kita harus waspada dengan penurunan tersebut," ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, Senin (20/2/2023).
Menurut Tauhid, pasar ekonomi digital nasional memang berada pada kondisi dilematis, di mana di satu sisi menawarkan potensi yang sangat menjanjikan, namun karenanya persaingan pasar di sektor tersebut juga menjadi sangat ketat.
Kondisi dilematis inilah yang disebut Tauhid menjadi penyebab turunnya angka GMV Indonesia secara keseluruhan.