sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RSDC Wisma Atlet Siap Rawat Jamaah Haji Rujukan Positif Covid-19

Economics editor Carlos Roy Fajarta Barus
13/07/2022 12:30 WIB
Para pelaku perjalanan luar negeri termasuk jamaah haji perlu melalui prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah.
RSDC Wisma Atlet Siap Rawat Jamaah Haji Rujukan Positif Covid-19
RSDC Wisma Atlet Siap Rawat Jamaah Haji Rujukan Positif Covid-19

IDXChannel - Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dr. Mintoro Sumego MS menyebutkan pihaknya siap melakukan perawatan atau isolasi terhadap pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) termasuk jamaah haji yang positif Covid-19 dari hasil screening petugas terkait.

"Ssi SOP RSDC WAK merupakan Isoter untuk PPLN dan PPDN terkonfirmasi Covid 19," ujar Mintoro Sumego, Rabu (13/7/2022) ketika dikonfirmasi.

Ia mengungkapkan nantinya para pelaku perjalanan luar negeri termasuk jamaah haji perlu melalui prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah. Apabila ada yang positif maka perlu menjalani perawatan.

"Nanti bagian karantina yang akan merujuk. Ssi prosedurnya," kata Mintoro Sumego.

Lebih lanjut ia menjelaskan untuk Wisma Atlet Kemayoran merupakan tempat pasien yang sudah positif Covid-19, sedangkan untuk Wisma Atlet Pademangan, Rusun Pasar Rumput dan lokasi lainnya merupakan tempat karantina PPLN.

"Untuk karantina Pademangan. Isolasi RSDC. Karantina dan Isolasi sesuatu yang berbeda," tutupnya. 

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak 4.765 Jemaah haji gelombang pertama akan mulai bertolak ke tanah air pada tanggal 15 dan 16 juli 2022 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS menyatakan bahwa di masa kesiapsiagaan COVID-19, maka jemaah haji yang tiba di tanah air akan dilakukan upaya pengawasan kekarantinaan kesehatan dan protokol kesehatan yang berlaku.

“Bagi Jemaah yang tiba di tanah air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi," ujar Budi Sylvana

Skrining yang dimaksudkan adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi. 

Apabila didapati jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan test antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala/gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang/berat akan dirujuk ke RS Rujukan COVID-19," kata dia.

Sementara bagi jemaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi, dapat kembali ke rumahnya dengan tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan.

“Jemaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji/K3JH, dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat," terang Budi Sylvana.

Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan. 

Selain itu juga menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jemaah haji Indonesia yang tiba di tanah air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.

dr. Budi meminta semua jemaah haji Indonesia tetap mematuhi pesan pesan promkes dalam menjaga kesehatan, mulai dari jangan tunggu haus, hingga tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD) setiap menjalankan aktivitas di luar pondokan. Selain itu jemaah diminta tetap mematuhi protokol kesehatan terutama pemakaian masker.

“Agar jamaah tetap sehat selama di Arab Saudi maupun nanti sekembalinya ke tanah air," pungkas Budi Sylvana. 

(NDA) 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement