sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Anjlok 8,62 Persen, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Rupee

Economics editor Michelle Natalia
03/11/2022 13:18 WIB
Sri Mulyani menyebut depresiasi rupiah terjadi karena dolar AS dalam tren menguat. Meski begitu, mata uang Garuda masih lebih baik dibanding RInggit dan Rupee.
Rupiah Anjlok 8,62 Persen, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Rupee. (Foto: MNC Media)
Rupiah Anjlok 8,62 Persen, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Rupee. (Foto: MNC Media)

Dia menyebut bahwa hal ini juga konsisten dengan persepsi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang masih tetap positif. Tren depresiasi nilai tukar negara-negara berkembang didorong oleh menguatnya dolar AS akibat kebijakan moneter yang diadopsi oleh The Federal Reserve atau The Fed.

"Juga akibat meningkatnya ketidakpastian keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif terutama di AS," ungkap Sri.

Dari sisi fiskal, kinerja APBN 2022 juga melanjutkan capaian positif. Posisi APBN secara keseluruhan masih dalam posisi surplus anggaran yang mencapai Rp60,9 triliun atau 0,33% dari PDB. Dari sisi keseimbangan primer, surplus mencapai Rp339,4 triliun.

"Kinerja yang positif tersebut disumbangkan oleh realisasi pendapatan negara dan hibah yang mencapai Rp1.974,7 triliun atau 87,1% dari target yang tercantum dalam Perpres 98 tahun 2022. Dalam hal ini, pendapatan negara dan hibah mengalami pertumbuhan 45,7% year-on-year(yoy)," tambahnya.

Kenaikan pendapatan negara dan hibah tersebut, lanjut dia, disumbangkan oleh momentum pertumbuhan ekonomi yang mengalami ekspansi dan penguatan, pemulihan ekonomi, aktivitas masyarakat, kenaikan dari harga-harga komoditas, dan juga disumbangkan oleh Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement