Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini pemerintah melakukan stress test atau melakukan analisis dan simulasi untuk menguji ketahanan fiskal negara dalam merespons situasi makro ekonomi global.
Pemerintah dan DPR sebelumnya telah menyepakati asumsi dasar ekonomi makro pada APBN 2024. Misalnya untuk harga minyak dunia (ICP) sebesar USD82 per barel, lifting minyak sebesar 635 ribu barel per hari, serta lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.
Selain itu nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2024 diasumsikan berada di level Rp15.000/USD, suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, inflasi yang terkendali sebesar 2,8%, dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%.
Komponen-komponen tersebutlah yang menjadi pembentuk harga dalam melakukan importasi sebuah komoditas. "Kita sedang stress test, sampai di berapa harganya , tapi tidak mungkin tidak makan, ketika harga beras Rp18 ribu, kan tetap ketersediaan harus dijaga," pungkasnya.
(FRI)