sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Tembus Rp16.400 per USD, Sri Mulyani-Airlangga Gelar Konpers Besok

Economics editor Fiki Ariyanti
23/06/2024 11:13 WIB
Menkeu, Sri Mulyani dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto bakal menggelar konpers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini, Senin (24/6).
Rupiah Tembus Rp16.400 per USD, Sri Mulyani-Airlangga Gelar Konpers Besok (foto instagram @smindrawati)
Rupiah Tembus Rp16.400 per USD, Sri Mulyani-Airlangga Gelar Konpers Besok (foto instagram @smindrawati)

IDXChannel - Pelemahan nilai tukar Rupiah saat ini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, mata uang Garuda terus tertekan hingga menyentuh Rp16.400-an per USD. 

Kondisi ini tentunya memicu kekhawatiran potensi terjadinya krisis ekonomi, seperti yang pernah terjadi pada tahun sebelumnya 1997/1998 maupun periode 2008. 

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani bersama Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo; Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa; dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar baru-baru ini sudah bertemu dengan Presiden Jokowi untuk melaporkan atau membahas pelemahan Rupiah, kondisi perekonomian dunia dan Indonesia, hingga Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. 

Keempat punggawa ekonomi itu tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Dan besok (24/6), Sri Mulyani rencananya akan menggelar konferensi pers (konpers) terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana APBN 2025.

Dari undangan resmi yang diterima, Sri Mulyani bakal mengadakan konpers bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Thomas Djiwandono, Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Konpers akan berlangsung pukul 08.30 WIB di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Gedung Mari’e Muhammad Lantai 2, Aula CBB, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, KSSK dan Jokowi bertemu untuk membahas dinamika market hingga perkembangan pembahasan APBN dengan DPR.

"Saya bersama dengan Pak Gubernur BI, Ketua DK OJK dan Ketua DK LPS di dalam forum KSSK juga menyampaikan kepada bapak presiden berbagai perkembangan terkini dinamika market, juga dari sisi perkembangan pembahasan APBN kita dengan DPR. Karena kita dalam penyusunan RAPBN 2025," kata Sri Mulyani, Kamis (20/6).

Sri Mulyani mengatakan, saat ini, baik dari sisi global, apakah itu menyangkut global politic dan berbagai perkembangan yang terjadi dari perekonomian di AS, Eropa, dan China memiliki potensi pengaruh spill over ke perekonomian Indonesia.

"Dan itu akan kita pantau bagaimana meminimalkan dampak negatif kalau terjadi keputusan mengenai Fed Fund Rate, yang beberapa kali akan menurunkan suku bunga dan perkembangan di Eropa," ujarnya.

Sri Mulyani melihat pergerakan nilai tukar dan yield yang pada saat ini yang sangat dipengaruhi faktor fundamental dengan posisi sangat kuat. 

"Kalau kita lihat dari fundamental, seperti indeks penjualan riil masyarakat yang mencerminkan konsumsi masyarakat mengalami pemulihan terutama pada Mei-Juni ini," kata Sri Mulyani.

"Kemudian Mandiri spending index, confidence masyarakat, konsumsi semen, konsumsi listrik, PMI, semuanya masih dalam relatif terjaga dan ini menjadi pondasi yang cukup baik untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kita di kuartal II ini yang masih terjaga, seperti yang terjadi di kuartal I," ujarnya. 

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement