Sri Mulyani mengatakan, saat ini, baik dari sisi global, apakah itu menyangkut global politic dan berbagai perkembangan yang terjadi dari perekonomian di AS, Eropa, dan China memiliki potensi pengaruh spill over ke perekonomian Indonesia.
"Dan itu akan kita pantau bagaimana meminimalkan dampak negatif kalau terjadi keputusan mengenai Fed Fund Rate, yang beberapa kali akan menurunkan suku bunga dan perkembangan di Eropa," ujarnya.
Sri Mulyani melihat pergerakan nilai tukar dan yield yang pada saat ini yang sangat dipengaruhi faktor fundamental dengan posisi sangat kuat.
"Kalau kita lihat dari fundamental, seperti indeks penjualan riil masyarakat yang mencerminkan konsumsi masyarakat mengalami pemulihan terutama pada Mei-Juni ini," kata Sri Mulyani.
"Kemudian Mandiri spending index, confidence masyarakat, konsumsi semen, konsumsi listrik, PMI, semuanya masih dalam relatif terjaga dan ini menjadi pondasi yang cukup baik untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kita di kuartal II ini yang masih terjaga, seperti yang terjadi di kuartal I," ujarnya.
(FAY)