Penambahan kapasitas akan dilaksanakan dalam dua periode lima tahunan. Pada periode 2025-2029, ditargetkan pembangunan 27,9 GW, terdiri dari 12,7 GW pembangkit fosil, 12,2 GW EBT, dan 3,0 GW penyimpanan energi. Pada periode 2030-2034, pembangunan mencapai 41,6 GW, dengan rincian 3,9 GW fosil, 30,4 GW EBT, dan 7,3 GW penyimpanan energi.
“Ini semua kami lakukan dengan memperhitungkan, mempertimbangkan tingkat pertumbuhan ekonomi kita yang mencapai 8 persen. Jadi konsumsi listrik per kapita juga sudah dihitung secara seksama,” tutur Bahlil.
(Ahmad Islamy Jamil)