"Kami tidak ingin terlibat (dalam pembahasan tentang atom itu)," ujar Peskov, singkat.
Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memang telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat bahwa setiap serangan yang dilancarkan ke negaranya dengan mudah akan bisa dibalasnya dengan serangan nuklir.
Menurut Putin, penggunaan senjata nuklir sangat tergantung pada penilaiannya terhadap ancaman yang dilancarkan ke negaranya. Gertakan ini semakin menegaskan posisi Negara Beruang Merah sebagai penguasa senjata nuklir terbesar di dunia.
"(Saya) Tidak menggertak. Saya hanya siap menggunakan (senjata nuklir) untuk membela kedaulatan Rusia," ujar Putin, dalam kesempatan terpisah.
Spekulasi bahwa Rusia akan segera melancarkan serangan nuklir muncul menyusul klaim yang disampaikan Putin, bahwa 18 persen wilayah Ukraina merupakan bagian dari kekuasaan Rusia.