Pasokan senjata China ke Rusia akan mengancam dan berpotensi meningkatkan perang Ukraina menjadi konfrontasi antara Rusia dan China di satu pihak, dan Ukraina serta aliansi militer NATO pimpinan AS di lain pihak.
Juru bicara Kremlin, Dmitrry Peskov mengatakan, “Setelah berita Rusia membatalkan START yang baru, kami melihat reaksi pertama: cukup terkonsolidasi dari pihak-pihak yang mewakili Barat.
Reaksi ini tentu saja tidak memberi kami alasan untuk berharap akan ada kesediaan berdialog atau berunding. Namun di sisi lain, waktu berlalu, keadaan berubah, dan sangat penting bagi Rusia untuk memastikan keamanannya sendiri, termasuk masalah stabilitas dan pengendalian senjata.”
China adalah pembeli minyak terbesar Rusia, salah satu sumber utama pendapatan kas Moskow.
(DKH)