IDXChannel - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg merespons peningkatan hubungan antara Rusia dan China dengan memantau cermat.
Dia mendesak negara-negara yang percaya pada demokrasi dan kebebasan untuk berdiri bersama aliansi melawan kekuatan otoriter. Setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina, China berusaha memposisikan dirinya sebagai pihak netral tetapi pada saat yang sama memperdalam hubungan dengan Moskow, dan tidak mengutuk invasi tersebut.
"NATO mengikuti dengan cermat hubungan yang meningkat dan lebih kuat antara China dan Rusia," kata Stoltenberg di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Jumat, yang dilansir AFP, Sabtu (18/2/2023).
"Negara-negara itu melakukan latihan militer, serta patroli Angkatan Laut dan Angkatan Udara bersama," lanjut bos NATO tersebut.
“Ketika kekuatan otoriter semakin dekat dan bekerja sama lebih erat, semakin penting bagi kita semua yang percaya pada demokrasi dan kebebasan berdiri bersama di NATO, dan dengan mitra kita di seluruh dunia,” imbuh dia.