Stimulus fiskal telah dipusatkan pada peningkatan investasi infrastruktur dan memberikan lebih banyak sumber daya kepada pemerintah daerah. China Securities Journal melaporkan bahwa pemerintah daerah dapat memanfaatkan sebagian dari 1,55 triliun yuan atau sekitar USDD229 miliar dari kuota obligasi.
Data yang dilansir oleh BloomBerg, menjelaskan Goldman Sachs Group Inc menurunkan proyeksi pertumbuhan GDP China menjadi 3 persen dari 3,3 persen. Sementara Nomura Holdings Inc memangkas perkiraan menjadi 2,8 persen dari awalnya sekitar 3,3 persen.
Kuartal ketiga akan menjadi hal penting untuk penjualan obligasi khusus pemerintah daerah, yang terutama digunakan untuk mendanai pengeluaran infrastruktur.
Sementara data fiskal menyoroti kemerosotan yang sedang berlangsung di pasar properti China yang mendorong permintaan barang dan jasa. Pendapatan pemerintah daerah dari penjualan tanah anjlok hampir 32 persen. Pendapatan dari pajak akta yang dibayarkan saat properti dibeli atau dijual turun sekitar 28,3 persen.
Penurunan pendapatan fiskal dikarenakan pertumbuhan ekonomi melambat dan pemerintah memberikan potongan pajak yang besar untuk menjalankan bisnis. Defisit anggaran China naik menjadi 5,24 triliun yuan sepanjang tahun 2022. (TYO/BAYU)