IDXChannel - Semakin banyak negara yang mengincar investasi dari Tesla. Baru-baru ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Elon Musk membangun pabrik Tesla di negaranya.
Permintaan tersebut disampaikan saat keduanya melakukan pertemuan di New York. Erdogan bertemu dengan Musk di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
Selain Turki, Indonesia juga menginginkan investasi dari produsen kendaraan listrik (EV) Amerika Serikat (AS) tersebut. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi Musk bulan lalu.
Pekan lalu, Luhut mengatakan Musk belum berencana membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Namun, pemilik platform media sosial X itu tertarik dengan sektor bahan baku baterai listrik di Indonesia.
Sama seperti Indonesia, Turki juga berambisi membangun industri kendaraan listrik (EV) dalam negeri. Akhir tahun lalu, Turki meluncurkan mobil listrik buatan dalam negeri yang dinamakan TOGG.
Berikut perbandingan sektor mobil listrik baterai di Indonesia dan Turki pada Semester 1/2023:
1. Penjualan
Menurut Arabian Gulf Business Insight (AGBI), penjualan mobil listrik baterai di Turki mencapai 12.792 unit pada periode Januari-Juni, melonjak 465 persen secara tahun ke tahun pada paruh.
Lonjakan didorong oleh peluncuran mobil listrik lokal pertama di negara tersebut dan rilis merek-merek baru. Sebanyak 2.263 mobil listrik terjual pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, kehadiran mobil listrik berbasis baterai semakin diminati masyarakat Indonesia, sehingga mendorong tingkat penjualan.
Berdasarkan data dari Gabungan Industrik Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo ), pada periode Januari-Juni tercatat 5.849 unit mobil listrik didistribusikan dari pabrik ke diler atau wholesales. Dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang terjual sebanyak 495 unit mobil listrik, jumlah tersebut meningkat 1.081%.