"Melalui transformasi digital, kami ingin terus memastikan penyaluran pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia sesuai dengan penugasan dan meminimalisasi potensi penyimpangan," tutur Dwi.
Sedangkan, terkait produksi dan ketersediaan pupuk bersubsidi, Dwi menyatakan bahwa per tanggal 16 Agustus 2023, pihaknya telah menyiapkan stok pupuk Urea bersubsidi sebanyak 101.597 ton.
Jumlah terseut setara dengan 455 persen dari ketentuan minimum yang diatur oleh pemerintah, yaitu 22.341 ton.
Sedangkan stok pupuk Phonska sebanyak 376.588 ton atau 494 persen dari stok minimum Pemerintah, yaitu 73.407 ton.
"Rata-rata stok ini lebih dari empat kali lipat jika dibandingkan dengan ketentuan minimum Pemerintah, sehingga kebutuhan pupuk subsidi petani dapat tercukupi hingga tiga pekan ke depan," ungkap Dwi.