sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sandiaga Akui Terima Banyak Laporan Mafia Karantina, Ini Strategi Kemenparekraf

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
04/02/2022 07:12 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Solahudin Uno, mengaku telah menerima banyak laporan terkait keberadaan mafia karantina.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Solahudin Uno, mengaku telah menerima banyak laporan terkait keberadaan mafia karantina. (Foto: MNC Media)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Solahudin Uno, mengaku telah menerima banyak laporan terkait keberadaan mafia karantina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Solahudin Uno, mengaku telah menerima banyak laporan terkait keberadaan mafia dalam proses karantina para pelaku perjalanan luar negeri di tanah air. Ia pun menyesalkan kondisi tersebut.

Sandiaga pun berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut untuk mewujudkan kenyamanan dan keamanan para pelaku perjalanan. Meski begitu ia tak mau ada saling menyalahkan antara institusi pemerintah terkait kondisi itu.

"Kita tindaklanjuti laporannya. Kita juga punya temuan. Ada juga beberapa yang harus dikoreksi agar keberadaan mafia karantina ini bisa segera diakhiri. Kita akan tidak kalau harus ditindak. Kita akan perbaiki yang harus diperbaiki. Tapi kita 'kuyah-kuyah'. Tidak saling menyalahkan," kata Sandiaga saat menghadiri Festival Budaya Tionghoa Indonesia di salah satu restoran di Medan, Kamis (3/2/2022).

Sebagai langkah inisiatif untuk mengatasi mafia karantina itu, kata Sandiaga, pihaknya akan memberikan keleluasaan bagi pelaku perjalanan luar negeri untuk melakukan tes PCR (Polimerase Chain Reaction) pembanding. Mereka juga memperpendek masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri menjadi hanya 5 hari.

"Kebijakan terkait pelaku perjalanan luar negeri ini terus kita review, mengingat karakteristik virus Covid-19 varian Omicron yang berubah-ubah. Presiden tadi juga baru saja berpesan agar meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan namun tidak panik dan tetap harus memberikan kenyamanan bagi para pelaku perjalanan," sebutnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement