Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, M. Neil El Himam, menjelaskan pada rangkaian kegiatan Road to JMFW, Kemenparekraf/Baparekraf turut berperan dalam seminar dan kurasi di 4 kota, yaitu Banjarmasin, Bandung, Lombok dan Padang, serta pelaksanaan inkubasi fesyen muslim/modest di kota Bandung bekerja sama dengan Islamic Fashion Institute (IFI).
“Kemenparekraf berkontribusi dalam hal penyelenggaraan _road show_, seminar dan kurasi, serta inkubasi di dua kota yaitu di Bandung dan Lombok. Jadi kita membantu seminar dan kurasi, serta inkubasi untuk peserta yang nantinya akan dihadirkan di JMFW 2024 pada bulan Oktober 2023," ujar Neil.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang menjadikan Jakarta Muslim Fashion Week menjadi bagian program di Kemenparekraf.
"(JMFW) Ini adalah program yang sudah kita coba buatkan roadmapnya dari mulai tahun 2021 sampai 2024. Di mana sesuai dengan arahan Presiden, kita ingin mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia," ujar Didi.
Ia mengatakan, potensi ekspor fesyen modest Indonesia sangat tinggi. Tidak hanya dari baju muslim, tapi juga termasuk alas kaki, perhiasan, dan kosmetik yang disatukan dalam satu ekosistem di JMFW," ujarnya.