Dia mengimbau para obligor dan debitur BLBI yang masih memiliki utang, untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah. Semuanya saat ini menjadi prioritas mengingat persoalan ini sudah berlangsung lebih dari 20 tahun.
"Tolong penuhi panggilan. Mari selesaikan yang sudah 22 tahun kewajiban yang diselesaikan," jelasnya.
Keberadaan para obligor BLBI dan seluruh ahli warisnya terus dilacak pemerintah untuk ditagih pelunasan utang-utangnya kepada negara. Serta meminta bantuan dari BIN serta Kementerian Hukum dan HAM.
"Kami butuh dukungan dari Kemenkumham. Kita dibantu oleh BIN dan dibantu Menteri ATR karena pengambilalihan karena dialih namakan menjadi aset negara. Sertifikat tanahnya diganti nama jadi enggak dipakai lagi," tandasnya. (RAMA)