"Satgas Nataru juga menyiagakan 23 area operasi dan Posko Nataru yang tersebar di seluruh area operasi infrastruktur dan jaringan Subholding Gas serta Contact Center 24 jam dengan nomor 135," imbuh Ketua Satgas Nataru PGN Tatit Sri Jayendra.
Upaya pengamanan dan pengelolaan operasi selama Nataru juga diperkuat dengan sistem monitoring dan pengendalian penyaluran gas diseluruh jaringannya secara real time (waktu nyata) yang dapat dipantau melalui Integrated Monitoring Center (IMOC). IMOC merupakan pusat monitoring subholding Gas yang terintegrasi, meliputi kegiatan monitoring operasional penyaluran gas bumi, monitoring kondisi infrastruktur fasilitas penyaluran gas bumi, dan pengelolaan keluhan pelanggan secara real time.
"Disisi lain ada peningkatan pemanfaatan BBG di SPBG yang dikelola oleh Gagas. Hal ini cukup menggembirakan di mana pemanfaatan gas bumi di sektor transportasi dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi dan dapat menjadi pilihan energi pada masa transisi energi saat ini,” ujar Ratih.
Menjadi catatan bahwa volume penjualan BBG selama masa Nataru meningkat 42% jika dibandingkan dengan volume pada periode nataru 2022. Hal ini kemungkinan besar terjadi dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama masa liburan menggunakan angkutan umum.