sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Satgas Sebut Covid-19 akan Menjadi Ancaman Militer Jika Dibuat Tidak Alamiah

Economics editor Binti Mufarida
06/10/2021 17:08 WIB
Pandemi Covid-19 merupakan penyakit emerging akibat perpindahan virus dari binatang kemudian ke manusia.
Satgas Sebut Covid-19 akan Menjadi Ancaman Militer Jika Dibuat Tidak Alamiah
Satgas Sebut Covid-19 akan Menjadi Ancaman Militer Jika Dibuat Tidak Alamiah

IDXChannel - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan penyakit emerging akibat perpindahan virus dari binatang kemudian ke manusia. Namun, menurutnya pandemi Covid-19 bisa menjadi ancaman militer jika virus ini dibuat tidak alamiah.

“Sebenarnya menangani Covid-19 ini sebagai penyakit infeksi yang emerging yang sederhana akibat binatang atau hewan yang kemudian berpindah ke manusia karena ada interaksi yang sudah berlangsung lama, alamiah. Belum lagi kalau dibuat tidak alamiah, maka ancamannya menjadi ancaman kombinasi antara nir militer dan militer kalau itu menjadi bio terror. Oleh karena itu, kemampuan kita harus diasah,” kata Prof Wiku secara virtual dengan Sespim Lemdiklat Polri, Rabu (6/10/2021).

Bahkan, dijelaskan lebih lanjut olehnya meskipun saat ini pandemi Covid-19 masih dipahami sebagai ancaman nirmiliter namun TNI-Polri sudah terlihat. “Pemahaman sampai dengan saat ini kita sebutnya sebagai ancaman nirmiliter, tetapi TNI-Polri sudah ikut terlibat sejak sekarang.”

“Mungkin boleh dikatakan tidak tepat karena ancamannya masih dianggap nirmiliter. Tetapi potensi untuk menjadi ancaman militer itu tinggi. Dan ini sudah kami lihat cukup lama kondisi ini, yang saya sebut sebagai this is of tomorrow, penyakit yang besok datang karena tiba-tiba sebenarnya. Sebenarnya bukan tiba-tiba, tetapi gerakannya tidak bisa kita deteksi,” ungkap Prof Wiku.

Oleh karena itu, kini laboratorium pun semakin banyak untuk melakukan deteksi virus ini. “Tadi sudah bisa sampaikan oleh Menteri Kesehatan, bahwa laboratorium yang dulunya sedikit kemudian dikembangkan menjadi jumlahnya banyak.”

“Sebenarnya bukan laboratoriumnya Kementerian Kesehatan yang dikembangkan banyak, tapi menggerakkan seluruh sumber daya laboratorium yang ada di Indonesia, dibuat jejaring satu kesatuan, cara kerjanya dibikin seragam, kemudian dimampukan untuk mendeteksi mendeteksinya,” kata dia.

Wiku mengatakan mendeteksi ancaman ini adalah mendeteksi Covid-19 yang sudah ada. “Bayangkan kalau Covid nya belum ada, kita harus mendeteksi sesuatu yang belum terlihat sebagai ancaman.”

Pandemi ini, kata Prof Wiku adalah ancaman Global, jadi mendeteksi virus ini juga harus dilakukan oleh semua negara. “Dan inilah pentingnya capacity to detectnya itu terjadi, bukan hanya di Indonesia saja, saya juga berbicara untuk Global,” paparnya. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement