IDXChannel - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa protokol kesehatan 3M, kemudian 3T yakni testing, tracing, dan treatment, juga vaksinasi menjadi satu kesatuan dalam penanganan Covid-19. Jika hanya dilakukan salah satu, maka akan berpotensi bobolnya kasus Covid-19.
“Sekarang kalau kita bicara vaksin, vaksin ini adalah salah satu tameng. Tadi sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan, 3M itu penting, 3T itu penting, vaksinasi itu penting dan tidak bisa sendiri-sendiri itu semuanya itu harus menjadi satu kesatuan karena kalau hanya satu maka akan potensi bobolnya ada,” ungkap Prof Wiku secara virtual dengan Sespim Lemdiklat Polri, Rabu (6/10/2021).
Pasalnya, virus ini ditularkan antar manusia yang sudah lewat dengan proses ditularkan diantara binatang atau hewan, sudah bisa menyebrang dan sekarang tinggal di antara manusia. “Dan mungkin nanti bisa kembali lagi menularkan pada hewan dan menjadi proses perubahan.”
Namun, Prof Wiku mengatakan jika melihat vaksin saat ini juga harus tahu variant of concern (VoC) virus Covid-19. “Kalau kita melihat vaksin sekarang, kita tahu variant of concern dulu, bahwa ada cukup banyak variant of concernnya dan yang terutama Alfa, Beta, Delta yang menjadi perhatian kita semuanya.”
Kemudian, untuk melihat VoC itu harus ada melihatnya dari berbagai level. Pertama adalah di laboratorium dan dilakukan menurut caranya adalah dengan uji namanya netralisasi. Ini artinya apakah vaksin yang ada itu mampu menetralisir atau antibodi yang ada itu menetralisir virus yang masuk.