Lilik juga menyoroti salah satu program pertanian yang sangat dirasakan masyarakat yakni peluncuran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta penyerapan hasil panen petani melalui bantuan pangan, yang terbukti mampu menyeimbangkan suplai dan permintaan di lapangan.
Namun demikian, Lilik mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak ringan. Menurutnya, Indonesia perlu memperkuat langkah menuju kedaulatan pangan 2045, terutama dalam menghadapi perubahan iklim global yang berpotensi mengganggu produktivitas pertanian.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya penguatan infrastruktur pangan, efisiensi sistem distribusi, serta pembangunan ekosistem pertanian berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Upaya itu disebutnya, harus terus dilakukan secara menyeluruh dari tingkat pusat hingga daerah agar capaian swasembada dapat berlanjut dan meningkat.
“Swasembada pangan ini adalah hasil kerja bersama yang perlu dijaga, namun target jangka panjang kita adalah kedaulatan pangan. Presiden sudah menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah bagian dari kedaulatan negara,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)